Powered By Blogger

Saturday, January 26, 2013

Validasi Metode Analisa

Validasi metode analisis diperlukan karena setiap bahan baku yang akan digunakan atau obat jadi harus diperiksa sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan yang meliputi pemeriksaan fisika dan kimia. Untuk melihat apakah prosedur dan alat yang digunakan tersebut memadai atau mengetahui apakah personil yang mengerjakan sudah cukup terlatih, maka perlu dilakukan validasi tersebut. Parameter yang diujikan dalam validasi ini adalah :
  • Presisi
Presisi adalah kedekatan beberapa nilai pengukuran seri sampel yang homogen pada kondisi normal (sampel yang sama dan diuji secara berurutan), dan penentuan presisi ini pada umumnya mencakup pemeriksaan:
   a. Repeatibility yang dinyatakan sebagai hasil presisi dibawah perlakuan yang sama (analisa dan alat yang sama) dalam interval waktu pemeriksaan yang singkat.
   b. Intermediate precision yang dilakukan dengan cara mengulang pemeriksaan tersebut dengan menggunakan alat yang berbeda, hari yang berbeda,analis yang berbeda dan sebagainya.
Reproducibility yang dinyatakan sebagai presisi yang diperoleh dari hasil pengukuran pada laboratorium yang berbeda (USP,1995).
  • Akurasi
Akurasi adalah kesesuaian hasil uji yang didapat dari metode tersebut dengan nilai yang sebenarnya, dengan kata lain akurasi ukuran ketepatan dari hasil suatu metode analitik. Akurasi sering dinyatakan sebagai persen perolehan kembali (recovery) dari suatu pengujian terhadap penambahan sejumlah analit dengan jumlah yang diketahui, syarat dari perolehan kembali adalah 95 %-105 % (USP,1995).
  • Selektivitas
Selektivitas adalah kemampuan metode untuk mengukur dengan tepat dan spesifik suatu analit tertentu disamping komponen-komponen lain yang terdapat dalam sampel. Selektivitas dilakukan untuk memastikan bahwa hanya senyawa yang diperiksa yang dapat diseleksi tanpa adanya gangguan dari senyawa lain (USP,1995).
  • Limit Deteksi
Limit deteksi adalah konsentrasi terendah dari analit dalam contoh yang masih dapat dideteksi atau jumlah analit yang terkecil yang dapat memberikan respon yang signifikan dibandingkan blanko tanpa adanya pengaruh dari alat (USP,1995).
  • Limit Kuantitas
Limit Kuantitas adalah konsentrasi analit yang dapat ditetapkan dengan presisi/repeatibilitas yang masih dapat diterima pada kondisi pengujian tertentu. Limit kuantitas adalah parameter penetapan kadar untuk konsentrasi terendah dari bangunan matrik contoh dan biasanya digunakan untuk menentukan impurity bagi produk yang tidak bagus (USP,1995).
  • Linieritas
Linieritas adalah kemampuan dari suatu metode uji untuk menghasilkan hasil uji yang proporsional terhadap kepekatan analit dalam contoh dalam jangkauan kepekatan tertentu. Lineritas suatu metode dapat diperoleh dengan memplot hasil uji terhadap kepekatan analit, biasanya ditetapkan dengan perhitungan garis regresi dengan metode least square (kuadrat terkecil) dari hasil uji terhadap kepekatan analit. Slope dari garis regresi terhadap variabel menghasilkan perhitungan matematik dari linearitas (USP,1995).
  • Ruggedness
Ruggedness adalah tingkat kemampuan dari hasil uji yang diperoleh melalui analisis sampel yang sama dengan perbedaan waktu (hari) analisis. Ruggedness dapat ditetapkan dengan analisis sejumlah sampel yang sama pada kondisi laboratorium yang berbeda, analis yang berbeda dengan kondisi operasional dan laboratorium yang mungkin berbeda tetapi masih dapat dalam batas-batas parameter yang telah ditetapkan untuk metode tersebut. Ruggedness digunakan untuk mendapatkan suatu stabilitas dari metode analitik (USP,1995).
  • Robustness
Robustness adalah ukuran kemampuan metode analisis untuk tidak terpengaruh oleh perubahan kecil, seperti variasi yang sengaja dibuat dalam parameter metode analisis. Serta dapat memberikan indikasi kehandalannya dalam penggunaan secara normal (USP,1995).

No comments:

Post a Comment