Powered By Blogger

Friday, October 19, 2012

Teori Organisasi Umum 2

Teori organisasi adalah teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi, Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut. Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang didalamnya maupun lingkungan kerja organisasi tersebut. Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut :
• Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
• James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
• Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
• Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Perkembangan teori organisasi, mencakup masalah teori-teori organisasi yang pernah ada dan berlaku beserta sejarah dan perkembangannya hingga saat ini, yaitu meliputi:

           A. Teori Organisasi Klasik 


Teori kalsik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi milai dari tahun 1800 (abad 19) yang mendefisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peran-peran, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktir-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama. Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritis klasik sebagai sangat tersentaralisasi dan tugsa-tugasnya terpesialisasi, seta memberikan petunjuk mekanistik struktural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar angapan-angapan yang sama dan mempunyai efek yang sama yaitu:

a. Teori birokrasi yang dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant ethnic and Spirit of Capitalism”. Karakteristik-karakteristik birokrasi menurut Max weber yaitu:
     - Pembagian kerja
     - Hirarki wewenang
     - Program rasional
     - Sistem prosedur
     - Sistem aturan hak kewajiban

b. Teori administrasi yang dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan reiley dari Amerika. Henry Fayol membagi kegiatan industri menjadi enam kelompok yaitu:
     - Kegiatan tehikal (prosedur,manifaktur, adaptasi)
     - Kegiatan komersial (pembelian, penjualan, pertukaran)
     - Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal)
     - Kegiatan keamanan
     - Kegiatan Akuntansi
     - Kegiatan Manajerial

c. Manajemen ilmiah yang di kembangkan mulai tahun 1900 oleh Fedrick Winslow Taylor. Empat kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor:
     - Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan.
     - Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan.
     - Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah
     - Perlu intregasikan.
     - Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah.


           B. Teori Organisasi Neoklasik


Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori ini dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini, teori ini mendefinisikan “Suatu Organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori ini dimulai dengan inspirasi percobaan-percbaan yang dilakukan di Howthrorne dan tulisan Hugo Munsterberg.

Dalam hal pembagian kerja, teori neoklasik telah mengemukakan perlunya hal-hal sebagai berikut :
a) Partisipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.
b) Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
c) Manajement bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.


           C. Teori Organisasi Modern

Teori organisasi modern kadang disebut juga sebagai analisa sistem pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori Modern dikembangkan sejak tahun 1950, dalam banyak hal yang mendalam teori modern berbeda dengan teori klasik, perbedaannya adalah :

a. Teori Klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, sedangkan teori modern dengan tekanan pada perpaduan dan perancangan menjadikan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.

b. Teori klasik telah membicarakan konsep koordinasi, skalar dan vertikal, sedangkan teori modern lebih dinamis dari pada teori lainnya dan meliputi lebih banyak variabel yang dipertimbangkan. Konsep sistem umum menjadi dasar utama analisa organisasi dalam teori modern, dan secara ringkas kedua teori ini, baik teori modern maupun teori sistem umum mempelajari :
      - Bagian- bagian dalam keseluruhan dan pergerakan individu di dalam dan di luar sistem.
      - Interaksi diantara individu-individu dalam sistem.
      - Masalah-masalah pertumbuhan dan stabilitas sistem.

c. Teori Modern menunjukan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada sistem manusia dalam perilakunya berorganisasi, yaitu :
     - Komunikasi
     - Konsep Keseimbangan
     - Proses pengambilan keputusan

1 comment: