Powered By Blogger

Thursday, April 4, 2013

Listrik Dengan Tenaga Osmosis



Teknik osmosis yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik memiliki dua tipe yang berbeda, yaitu SHEOPP Converter dan Underground PLO Plant :
1.       SHEOPP Converter
Pembangkit listrik ini terpasang di dasar permukaan laut. Prinsip yang digunakan adalah menggunakan air laut sebagai fluida pekat, dan memanfaatkan aliran air sungai atau dam yang berfungsi  sebagai fluida yang kurang pekat. Dasar peletakan pembangkit ini didasar laut dikarenakan faktor beda ketinggian dan juga kadar kepekatan air laut itu sendiri. Faktor ini cukup mempengaruhi energi listrik yang nantinya dapat dibangkitkan.
2.       PLO Plant
Tipe pembangkit Undergorund PLO Plant memiliki prinsip kerja yang sama dengan SHEOPP Converter. Perbedaannya terletak pada penempatan pembangkit. Jika pada SHEOPP Converter, pembangkit diletakkan pada bagian dasar laut untuk memastikan tekanan dan jumlah fluida yang tepat, maka pada pembangkit tipe Undergorund PLO plant pembangkit diletakkan di bawah tanah. Hal ini yang didasarkan untuk memunculkan perbedaan tekanan, dengan mengalirkan air dari sungai atau dam dan air laut menuju ke level tekanan yang lebih rendah.
Wow, tekanan dari air yang bersifat osmosispun dapat dijadikan penemuan energi alternatif. Namun, seperti kendala energi alternatif pada umumnya. Pembangkit listrik tenaga osmosis ini juga terbentur dalam masalah kualitas, kuantitas dan ekonomisnya. Lapisan semipermiabel yang berperan sangat penting dalam pemindahan larutan yang pekat ke kurang pekat menjadi kendala teknik, selain itu biaya besar yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi listrik per Watt-nya. Oleh karena itu masih sedikit pembangkit listrik dengan teknik ini yang dikembangkan.
Perusahaan Starkraft di Tofte, Norwegia dan Eddy Potash Mine di New Mexico salah satu yang mengembangkan pembangkit listrik ini. Namun, ketika pertama kali dibangun, pembangkit listrik yang berada di Norwegia hanya mampu menghasilkan beberapa kilo-Watt yang jika dikonversikan hanya dapat memanaskan air untuk 1-2 ketel.
Sampai sekarang, penelahaan dan penelitian lebih lanjut tentang pembangkit listrik ini terus dikembangkan. Terutama untuk mencari lapisan semipermiabel yang baik dan memakan biaya seminimal mungkin namun menghasilkan energi listrik semaksimal mungkin. Mengingat sumbernya yaitu air laut yang melimpah dan tak akan lekang, pembangkit ini tidak akan terancam kepunahan. Dengan catatan..STOP EXPLOITATION !

No comments:

Post a Comment